Renungan Harian Katolik Minggu 28 Mei 2023 (Hari Raya Pentakosta: Bacaan Injil Minggu 28 Mei 2023 Yohanes 20:19-23)

Renungan Harian Katolik Minggu 28 Mei 2023
Hari Raya Pentakosta
Kis. 2:1-11; Mzm. 104:1ab,24ac,29c-30,31,34; 1Kor. 12: 3b-7.12-13; Yoh. 20:19-23
BcO Rm. 8:5-27
Warna Liturgi Merah
Bacaan Injil Minggu 28 Mei 2023 - Yohanes 20:19-23
"Seperti Bapa telah mengutus Aku, kini Aku mengutus kamu. Terimalah Roh Kudus."
Setelah Yesus disalibkan, pada malam pertama sesudah hari Sabat, berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi.
Pada waktu itu datanglah Yesus, berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, “Damai sejahtera bagi kamu!” Dan sesudah berkata demikian, Yesus menunjukkan tangan dan lambung-Nya kepada mereka.
Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan. Maka kata Yesus sekali lagi, “Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.”
Dan sesudah berkata demikian, Yesus menghembusi mereka dan berkata, “Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Injil Katolik - Minggu 28 Mei 2023
Pada mulanya manusia diciptakan oleh Allah dalam keadaan baik, bahkan sungguh amat baik (Kej 1:31). Namun, ciptaan yang sungguh amat baik itu berubah menjadi tidak baik, cacat karena ketidaktaatan akan perjanjian (Kej 3:6). Dengan kata lain, manusia jatuh ke dalam dosa. Ia memisahkan diri dari Allah untuk bersatu dengan ular.
Sungguh mengagumkan bahwa Allah yang kita sembah dan imani tidak pernah berhenti mengasihi ciptaan-Nya.
Kasih-Nya jauh lebih besar daripada dosa manusia sebagaimana difirmankan, "Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yoh 3:16).
Belas kasih Allah tergambar dengan sangat indah dalam pujian Paskah. "Betapa ajaiblah belas kasih-Mu terhadap kami. Sungguh tak ternilai cinta kasih-Mu sampai mengorbankan Putra-Mu untuk menyelamatkan kami.
Karya penebusan tidak pernah berhenti. Kebenaran ini tampak dalam misteri Pentakosta, peristiwa kelahiran Gereja. Roh Kudus mengubah para rasul yang ketakutan menjadi pemberani.
Mereka sebelumnya berada dalam rumah yang terkunci. Setelah mendapatkan daya ilahi, mereka tampil di muka umum untuk mewartakan Sabda Allah.
Suara mereka memenuhi kota bahkan dunia. Banyak bangsa menjadi kagum dan percaya akan karya agung Tuhan (Kis 2:11).
Apakah karya agung Tuhan yang mereka wartakan? Tiga hal mendasar yang mereka wartakan adalah persatuan, damai, dan pertobatan, sebagaimana dipesankan oleh Yesus, "Terimalah Roh Kudus.
Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada." (Yoh 20:22-23). Pertobatan sejati akan melahirkan damai. Damai adalah buah pertobatan. Damai memungkinkan persatuan. Semuanya itu terjadi hanya dalam kuasa Roh Kudus.
Gereja lahir dari Roh Kudus. Gereja hidup dan berkarya berdasarkan Roh Kudus. Roh Kudus mengantar setiap orang yang percaya kepada pertobatan yang membuahkan damai.
Semoga kita yang telah menerima karunia Roh Kudus melalui Sakramen Baptis, penguatan dan Ekaristi dimampukan untuk hidup dalam pertobatan, damai dan persatuan.
Demikianlah Bacaan Injil dan Renungan Harian Katolik Minggu 28 Mei 2023.