Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Renungan Harian Katolik Kamis 4 Mei 2023 (Yohanes 13:16-20)

Renungan Harian Katolik Kamis 4 Mei 2023

Renungan Harian Katolik Kamis 4 Mei 2023

Hari biasa Pekan IV Paskah

Kis. 13:13-25; Mzm. 89:2-3,21-22,25,27; Yoh. 13:16-20

BcO Why. 15:5- 16:21

Warna Liturgi Putih

Bacaan Injil Kamis 4 Mei 2023 - Yohanes 13:16-20

"Barangsiapa menerima orang yang Kauutus, ia menerima Aku."

Dalam perjamuan malam terakhir Yesus membasuh kaki para murid-Nya. Sesudah itu Ia berkata, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi daripada tuannya; ataupun seorang utusan daripada dia yang mengutusnya.

Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya. Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku.

Aku mengatakannya kepadamu sekarang sebelum hal itu terjadi, supaya jika hal itu terjadi, kamu percaya, bahwa Akulah Dia. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku.”

Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik - Kamis 4 Mei 2023

Percaya kepada Yesus dan memberi diri dibaptis berarti mau menerima Dia. Dengan menerima Dia berarti mau bersatu dengan-Nya. Bersatu dengan Yesus berarti mau suka cita dan seperjuangan dengan-Nya.

Pola perjuangan kita dalam mewujudkan cita-cita dan perjuangan Yesus didunia ini ditemukan pada tindakan dan karya Yesus. Hari ini Yesus menunjukkan suatu tindakan yang harus pula menjadi model tindakan pengikut-Nya.

Dengan membasuh kaki para murid, Yesus telah menunjukan sika kerendahan hari. Bahwa menjadi murid Yesus berarti menjadi seorang hamba, seorang yang diutus untuk melayani sesamanya.

Melalui tindakan-Nya itu Yesus menunjukkan bahwa tindakan melayani bukanlah pekerjaan rendah. Melalui pelayanan itu seorang bisa mengungkapkan cinta dan pemberian diri kepada sesama. Di sanalah kita bisa menemukan makna cinta kasih sebagaimana yang telah dibawa oleh Yesus ke dalam dunia.

Seorang pelayan yang sejati memiliki ketulusan dan kejujuran di dalam dirinya. Ia jauh dari kemunafikan. Orang munafiklah yang disebut Yesus sebagai “orang yang makan roti-Ku telah mengangkat tumit terhadapku”.

Mengangkat tumit berarti pengkhianatan. Dalam arti tertentu, ketidakjujuran dalam pelayanan merupakan tindakan pengkhianatan. Hal seperti ini tak jarang kita lakukan dalam keseharian.

Kita melakukan pelayanan dengan dalih perwujudan iman kepada Yesus. Akan tetapi, dibalik tindakan itu kita ingin mencari popularitas atau pujian.

Yesus telah menujukkan tindakan yang tulus dan jujur sebagai pelayan. Ia menanggalkan segala keinginan manusiawi dan mau merendahkan diri dihadapan Tuhan dan sesama.

Demikianlah Bacaan Injil dan Renungan Harian Katolik Kamis 4 Mei 2023.

Renungan Harian Katolik.***

Baca Selengkapnya.