Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Renungan Harian Katolik Minggu 29 Januari 2023

Renungan Harian Katolik Minggu 29 Januari 2023 - Pada Renungan Harian Katolik hari ini Minggu 29 Januari 2023 dalam liturgi Gereja Katolik Tahun A/I 2023 merupakan Hari Minggu Biasa IV dengan warna Liturgi Hijau.

Renungan Harian Katolik Minggu 29 Januari 2023,Renungan Katolik Minggu 29 Januari 2023,Bacaan Minggu 29 Januari 2023 Katolik,Bacaan Liturgi Minggu 29 Januari 2023,Bacaan Katolik Minggu 29 Januari 2023,Bacaan Harian Katolik Minggu 29 Januari 2023,Katolik Renungan Harian Minggu 29 Januari 2023,Renungan Pagi Katolik Minggu 29 Januari 2023,Khotbah Katolik Minggu 29 Januari 2023,Bacaan Misa Minggu 29 Januari 2023,Homili Katolik Minggu 29 Januari 2023,Bacaan Liturgi Katolik Minggu 29 Januari 2023,Renungan Katolik Harian Minggu 29 Januari 2023,Liturgi Harian Katolik Minggu 29 Januari 2023,Bacaan dan Renungan Minggu 29 Januari 2023,Ibadah Katolik Minggu 29 Januari 2023,Renungan Iman Katolik Minggu 29 Januari 2023,Bacaan Misa Harian Minggu 29 Januari 2023,Bacaan Injil Minggu 29 Januari 2023,Doa Harian Katolik Minggu 29 Januari 2023,Doa Katolik Minggu 29 Januari 2023
Renungan Harian Katolik Minggu 29 Januari 2023

Renungan Katolik Minggu 29 Januari 2023

Berikut ini adalah daftar bacaan dan Renungan Harian Katolik Minggu 29 Januari 2023 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Renungan Harian Katolik Minggu 29 Januari 2023
Bacaan Pertama Zefanya 2:3;3:12-13
Mazmur Tanggapan Mzm 146:1.7.8-9a.9b-10
Bacaan Kedua 1 Korintus 1:26-31
Bait Pengantar Injil Matius 5:12a
Bacaan Injil Matius 5:1-12a

Renungan Harian Katolik 29 Januari 2023

Adapun Bacaan dan Renungan Harian Katolik Minggu 29 Januari 2023 adalah sebagai berikut.

Bacaan Pertama Zefanya 2:3;3:12-13

"Di antaramu akan Kubiarkan hidup suatu umat yang rendah hati dan lemah."

"Carilah Tuhan, hai semua orang yang rendah hati di negeri, hai semua yang melakukan hukum-Nya: carilah keadilan, carilah kerendahan hati; mungkin kamu akan terlindung pada hari kemurkaan Tuhan."

Dan Allah berfiriman, "Di antaramu akan Kubiarkan hidup suatu umat yang rendah hati dan lemah, yang akan mencari perlindungan pada nama Tuhan. Mereka itulah sisa Israel.

Mereka tidak akan melakukan kelaliman atau berbicara bohong. Dalam mulut mereka tidak akan terdapat lidah penipu. Sebaliknya mereka akan seperti domba yang makan rumput dan berbaring tanpa ada yang mengganggunya.

Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 146:1.7.8-9a.9b-10

Ref. Berbahagia orang yang suci hatinya sebab bagi mereka Kerajaan Surga.

1. Dialah yang menegakkan keadilan, bagi orang yang diperas, dan memberi roti kepada orang-orang yang lapar, Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung.

2. Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk, Tuhan mengasihi orang-orang benar. Tuhan menjaga orang-orang asing.

3. Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya, Allah-Mu, ya Sion, turun-menurun!

Bacaan Kedua 1 Korintus 1:26-31

"Yang lemah dan tak berdaya dipilih Allah."

Saudara-saudara, coba ingatlah bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang.

Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah.

Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita. Karena itu seperti ada tertulis: "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan."

Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.

Bait Pengantar Injil Matius 5:12a

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.

Bersukacitalah dan bergembiralah sebab besar ganjaranmu di surga.

Bacaan Injil Matius 5:1-12a

"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah."

Pada suatu hari Yesus naik ke atas bukit, sebab melihat orang banyak. Setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya.

Lalu Yesus mulai berbicara dan menyampaikan ajaran ini kepada mereka, "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.

Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.

Berbahagialah orang yang murah hati, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.

Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah kalian, jika demi Aku kalian dicela dan dianiaya, dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacitalah dan bergembiralah, sebab besarlah ganjaranmu di surga."

Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Minggu 29 Januari 2023

"Delapan Sabda Bahagia" (Mat 5:1-12) adalah bagian Injil yang sangat dikagumi oleh Bapak Bangsa India, Mahatma Gandhi. Menurut Gandhi, "Delapan Sabda Bahagia" adalah titik pertemuan antara iman Kristiani dan Hindu yang dianutnya.

Alasannya, karena dalam "Delapan Sabda Bahagia" ia dapat melihat pribadi Yesus Kristus sebagai seorang pengamal semangat "Ahimsa" (anti kekerasan) yang sejati.

Dalam pandangan agama Hindu, "Ahimsa" tidak sekadar memiliki makna "tidak melakukan tindakan kekerasan". Tetapi lebih dari itu, Ahimsa memiliki makna ketidakberdayaan di hadapan Tuhan dan ketergantungan pada-Nya.

Tanpa Tuhan, manusia bukanlah apa-apa. Karena merasa rendah dan tidak berdaya di hadapan Tuhan, pada akhirnya manusia pun merasa tidak pantas untuk melakukan kekerasan pada sesamanya.

Dalam Gereja Katolik, ajaran Ahimsa sejiwa dengan ajaran "Jalan Kecil" yang dipopulerkan oleh St. Teresia dari Lisieux.

Menurut St. Teresia, langkah untuk mencapai kekudusan harus dilakukan melalui "Jalan Kecil", yakni: sikap ketidakberdayaan di hadapan Tuhan dan ketergantungan pada-Nya.

Inilah rahasia dari kehidupan St. Teresia yang mengagumkan. Sikap ketidakberdayaan di hadapan Tuhan dan ketergantungan pada-Nya menimbulkan kerinduan yang mendalam di dalam hati Teresia untuk selalu dekat dengan Tuhan dan meneladani sifat-sifat-Nya.

Tuhan yang mau menjadi miskin, menerima dukacita dengan ikhlas, lemah lembut, cinta akan kebenaran, murah hati, suci, selalu membawa damai dan mau menderita demi kebenaran.

Akhirnya, pada hari ini Tuhan menegaskan dalam Injil bahwa "Delapan Sabda Bahagia" merupakan jalan yang paling jelas untuk menggapai kebahagiaan hidup.

Hanya orang yang merasa tidak berdaya di hadapan Tuhan dan bergantung pada-Nyalah yang mampu bersikap miskin di hadapan-Nya, menerima dukacita dengan ikhlas, bersikap lemah lembut, selalu lapar dan haus akan kebenaran, bermurah hati, tulus hati, mampu membawa damai dan teguh bertahan dalam penderitaan demi menegakkan kebenaran.

Mulailah dari "Jalan Kecil" terlebih dahulu sebelum meresapkan "Delapan Sabda Bahagia" ke dalam hati.

Dengan sikap kerendahan hati, semoga kita mampu mengamalkan "Delapan Sabda Bahagia" sebagai jalan menuju kebahagiaan hidup yang sejati. Selamat berbahagia!

Doa Penutup

Ya Tuhan, Allah kami, perkenankanlah kami menghormati Engkau dengan segenap akal budi dan mencintai semua manusia dengan kasih sejati. Dengan pengantaraan Yesus Kristus Tuhan kami, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.

Demikianlah Bacaan dan Renungan Harian Katolik Minggu 29 Januari 2023.

Renungan Harian Katolik.***

Baca Selengkapnya.