Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Renungan Harian Katolik Kamis 5 Januari 2023

Renungan Harian Katolik Kamis 5 Januari 2023 - Pada Renungan Harian Katolik hari ini Kamis 5 Januari 2023 dalam liturgi Gereja Katolik Tahun A/I 2023 merupakan Hari Biasa Masa Natal dengan warna Liturgi Putih.

Renungan Harian Katolik Kamis 5 Januari 2023,Renungan Katolik Kamis 5 Januari 2023,Bacaan Kamis 5 Januari 2023 Katolik,Bacaan Liturgi Kamis 5 Januari 2023,Bacaan Katolik Kamis 5 Januari 2023,Bacaan Harian Katolik,Katolik Renungan Harian,Renungan Pagi Katolik,Khotbah Katolik Kamis 5 Januari 2023,Bacaan Misa Kamis 5 Januari 2023,Homili Katolik Kamis 5 Januari 2023,Bacaan Liturgi Katolik Kamis 5 Januari 2023,Renungan Katolik Harian,Liturgi Harian Katolik,Bacaan dan Renungan Kamis 5 Januari 2023,Ibadah Katolik Kamis 5 Januari 2023,Renungan Iman Katolik,Bacaan Misa Harian Kamis 5 Januari 2023,Bacaan Injil Kamis 5 Januari 2023,Doa Harian Katolik,Doa Katolik Kamis 5 Januari 2023,
Renungan Harian Katolik Kamis 5 Januari 2023
{tocify} $title={Daftar isi}

Renungan Katolik Kamis 5 Januari 2023

Berikut ini adalah daftar bacaan dan Renungan Harian Katolik Kamis 5 Januari 2023 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Renungan Harian Katolik Kamis 5 Januari 2023
Bacaan Pertama 1 Yohanes 3:11-21
Mazmur Tanggapan Mzm. 100:1-2,3,4,5
Bait Pengantar Injil Alleluya
Bacaan Injil Yohanes 1:43-51

Renungan Harian Katolik 5 Januari 2023

Adapun Bacaan dan Renungan Harian Katolik Kamis 5 Januari 2023 adalah sebagai berikut.

Bacaan Pertama 1 Yohanes 3:11-21

"Kita sudah berpindah dari maut ke dalam hidup, karena kita mengasihi saudara kita."

Anak-anakku terkasih, inilah berita yang telah kamu dengar dari semula, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi; bukan seperti Kain yang berasal dari si jahat dan membunuh adiknya.

Apakah sebabnya Kain membunuh adiknya? Sebab segala perbuatannya jahat, sedang perbuatan adiknya benar. Janganlah kamu heran, Saudara-saudara, apabila dunia membenci kamu.

Kita tahu bahwa kita sudah berpindah dari maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap berada di dalam maut.

Setiap orang yang membenci saudaranya adalah seorang pembunuh. Dan kamu tahu, tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup kekal di dalam dirinya. Tetapi kita mengetahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; maka kita pun wajib menyerahkan nyawa untuk saudara-saudara kita.

Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan, tetapi ia menutup pintu hatinya terhadap saudara itu bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?

Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran. Demikianlah kita ketahui bahwa kita berasal dari kebenaran, dan kita dapat menghadap Allah dengan hati tenang, sebab jika kita dituduh oleh hati kita, Allah adalah lebih besar daripada hati kita, dan Ia mengetahui segala sesuatu.

Saudara-saudaraku terkasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian penuh iman untuk mendekati Allah.

Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.


$ADS={1}

Mazmur Tanggapan Mzm. 100:1-2,3,4,5

Ref. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi!

1. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!

2. Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita; kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.

3. Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, masuklah pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya, dan pujilah nama-Nya!

4. Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya turun menurun.

Bait Pengantar Injil Alleluya

Ref. Alleluya, alleluya.

Inilah hari yang suci! Marilah, hai para bangsa, sujudlah di hadapan Tuhan, sebab cahaya gemilang telah menyinari seluruh muka bumi.

Bacaan Injil Yohanes 1:43-51

"Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!"

Sekali peristiwa Yesus memutuskan untuk pergi ke Galilea. Ia bertemu dengan Filipus, dan berkata kepadanya, "Ikutlah Aku!" Filipus itu berasal dari Betsaida, kota Andreas dan Petrus.

Lalu Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya, "Kami telah menemukan Dia yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret.

Kata Natanael kepadanya, "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" Kata Filipus kepadanya, "Mari dan lihatlah!" Melihat Natanael datang kepada-Nya, Yesus berkata tentang dia, "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!"

Kata Natanael kepada Yesus, "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepada-Nya, "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara."

Kata Natanael kepada-Nya, "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" Yesus menjawab, katanya, "Karena Aku berkata kepadamu 'Aku melihat engkau di bawah pohon ara' maka engkau percaya?

Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar daripada itu." Lalu kata Yesus kepadanya, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka, dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."bumi.

Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.


$ADS={2}

Renungan Harian Katolik Kamis 5 Januari 2023

Pada Renungan Harian Katolik Kamis 5 Januari 2023 ini berjudul "Tidak Ada Kepalsuan Di Dalamnya". Di Galilea, setelah memutuskan mengikuti Yesus, Filipus kemudian bertemu Nathanael dan mewartakan kabar suka cita ini: “Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam Kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret” (Yoh 1:45).

Berbeda dengan reaksi Simon ketika mendengar kesaksian Andreas, Nathanael justru memperlihatkan kesangsiannya. Sebagai seorang Israel, dia tidak yakin seorang Mesias akan datang atau terlahir dari sebuah keluarga biasa di Nazareth.

Sulit bagi orang Israel untuk percaya dan menerima bahwa seorang Mesias berasal dari Galilea, sebuah tanah di luar Israel.

Nathanael dipanggil untuk mengikuti Yesus memiliki pesona tersendiri. Bersama Filipus, dia dipanggil di hari kedua di Galilea setelah setelah di hari sebelumnya Yesus memanggil Andreas dan Simon yang dikemudian hari akan dikenal sebagai Kefas yang artinya Petrus (lih. Yoh 1:42).

Ketika Nathanael mengikuti ajakan itu dan bertemu dengan Yesus, di situlah Yesus memuji dia sebagai seorang Israel sejati, seorang pemuda yang tidak ada kepura-puraan di dalamnya, dan bahwa bahkan Yesus sudah terlebih dahulu melihat dia duduk di bawah pohon ara sebelum dipanggil Filipus.

Natanael adalah seorang Israel sejati karena percaya bahwa Mesias adalah penyelamat; buktinya, ia datang mencari Yesus dengan harapan akan keselamatan.

Perkataan Yesus membuatnya sadar bahwa tak ada seorang yang bisa mengenal siapa dirinya kecuali Allah, ia percaya bahwa Yesus adalah Mesias yang dinantikan, Maka ia berkata: “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel”.

Natanael yang dikatakan Yesus sebagai orang Israel sejati. Seluruh hidupnya ia pakai untuk menemukan dan mengerti akan Tuhan.

Berada di bawah pohon ara pada siang hari dalam masyarakat Yahudi berarti orang itu sedang berdoa, atau dalam kesendirian seperti orang yang sedang semedi.

Maka dalam pengertian Yohanes, Natanael adalah orang yang selalu mendekatkan diri pada yang Ilahi, menyatukan hidupnya untuk mengalami Allah yang hadir.

Doa Penutup

Allah Bapa Yang Mahakuasa, dengan kelahiran Putra-Mu, nyatalah karya penyelamatan-mu. Teguhkanlah iman kami, agar dengan bimbingan Putra-Mu kami dapat memperoleh anugerah yang Kaujanjikan.

Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Demikianlah Bacaan dan Renungan Harian Katolik Kamis 5 Januari 2023.

Renungan Harian Katolik.***

Baca Selengkapnya.